Saya ingat betul. Beberapa tahun lalu, di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan BSD, saya bertemu seorang pemilik toko kerajinan tangan. Tokonya indah, penuh dengan karya-karya unik yang dibuatnya sendiri. Setiap patung, setiap ukiran, memiliki cerita. Tapi, tokonya sepi. Dia bilang, "Saya punya akun Instagram, punya website, tapi rasanya seperti toko ini tidak ada."
Saya mengerti. Banyak pemilik bisnis kecil, dari Jakarta sampai Bintaro, merasa sama. Mereka tahu mereka harus 'berada' di internet. Mereka tahu ada yang namanya SEO. Tapi mereka melihatnya sebagai hal yang sangat teknis, dingin, dan jauh dari sentuhan manusia. Mereka mencari Konsultan SEO BSD, berharap ada yang bisa memberikan trik-trik ajaib.
Itu, kamu tahu, adalah cara pandang yang salah. Dan itu adalah hal yang coba saya ubah.
Jargon yang Membuat Kita Terlalu Jauh
Dulu, saya juga melihat SEO sebagai serangkaian rumus. On-page, off-page, keywords, backlinks
. Saya pernah bekerja dengan sebuah tim yang hanya peduli dengan angka. Mereka bisa membuat sebuah artikel naik ke halaman pertama, tapi begitu pembaca sampai di sana, mereka akan pergi. Kenapa? Karena tulisan itu tidak terasa hidup. Itu adalah hasil dari kerja robot, bukan manusia.
Saya melihat banyak pengusaha yang mencoba Kursus SEO BSD dan berakhir dengan kebingungan. Mereka diajarkan tentang teknis, tapi tidak diajarkan tentang jiwa. Mereka belajar cara berbicara dengan Google, tapi tidak belajar cara berbicara dengan pelanggan. Padahal, dua hal itu harusnya saling terkait.
Saya jujur berpikir, tidak ada gunanya sebuah website
punya peringkat bagus kalau tidak ada yang betah di sana. Itu seperti punya baliho di jalan tol, tapi baliho itu hanya berisi tulisan acak yang tidak dimengerti siapa pun.
Di sinilah letak menariknya. Google sudah sangat cerdas. Mereka sudah bisa membedakan mana konten yang dibuat untuk robot, dan mana yang dibuat untuk manusia.
SEO adalah Tentang Menjadi Tuan Rumah yang Baik
Bayangkan website
bisnis Anda adalah sebuah rumah. Ketika ada tamu datang, apa yang kamu lakukan? Kamu akan menyambutnya dengan hangat, menawarkannya tempat duduk, dan menceritakan kisah yang menarik. Kamu tidak akan hanya menyodorkan formulir registrasi dan menjejali mereka dengan informasi yang tidak relevan.
Itulah esensi dari SEO-ing. Ini adalah proses memperluas eksposur online dengan cara yang sangat manusiawi. Ketika seorang calon pelanggan mencari "kue ulang tahun Jakarta", mereka tidak hanya mencari tempat yang menjual kue. Mereka mungkin mencari kue yang bisa merayakan kenangan, yang dibuat dengan cinta, yang punya cerita di baliknya.
Ini adalah hal yang saya ajarkan dalam setiap Kursus SEO Terbaik di BSD yang saya berikan. Bahwa SEO itu bukan tentang menipu algoritma, melainkan tentang membangun kepercayaan. Ini tentang menjadi tuan rumah yang baik.
Kami pernah bekerja dengan seorang pengrajin kayu di Bintaro. Awalnya, dia hanya menjual meja dan kursi. Setelah kami berdiskusi, kami mengubah pendekatannya. Kami tidak lagi hanya menulis tentang "meja kayu minimalis Bintaro". Kami menulis tentang "Kisah Pohon Jati yang Menjadi Meja Makan Keluarga" atau "Bagaimana Sebuah Gergaji Bisa Menghubungkan Ayah dan Anak".
Hasilnya, orang-orang tidak hanya menemukan produknya. Mereka menemukan kisahnya. Mereka menjadi bagian dari ceritanya. Mereka tidak hanya membeli produk, tapi juga membeli pengalaman. Dan itulah yang membuat mereka kembali.
Jembatan Digital Menuju Hati Pelanggan
Saya tidak bilang bahwa teknis tidak penting. Tentu saja penting. Tapi, ia hanyalah fondasi. Sama seperti rumah, kamu butuh fondasi yang kuat, tapi yang membuat rumah itu hidup adalah cerita yang ada di dalamnya. Kursus SEO Bergaransi BSD yang baik akan mengajarkanmu keduanya: fondasi yang kuat dan seni bercerita.
Pada akhirnya, SEO bukanlah sihir. Ia adalah sebuah jembatan. Jembatan yang menghubungkan bisnis Anda dengan orang-orang yang membutuhkan. Dan jembatan yang paling kokoh, kamu tahu, adalah yang dibangun dengan kejujuran, dengan otentisitas, dan dengan cerita yang menyentuh hati. Biarkan Google bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar